Kamis, 01 Desember 2011

10 galaksi lain yg harus kita ketahui


1. The Sombrero Galaxy
Posisi pertama foto terindah ditempati oleh The Sombrero Galaxy yang berjarak 28 juta tahun cahaya dari bumi - terpilih sebagai foto terbagus yang diambil oleh HubbleSpace teleskop. Dimensi galaxy, yang disebut dengan nama M104, sangat spektakular mempunyai 800 milyar matahari dan berjarak 50 ribu tahun cahaya dari ujung ke ujung nya.
Top 10 Hubble Space Pictures



2. The Ant Nebula
Awan dari debu dan gas yang secara teknikal benama Mz3 kelihatan seperti semut ketika dilihat dari teleskop dari bawah. The Ant Nebula berjarak 3000 dan 6000 tahun cahaya dari bumi
Top 10 Hubble Space Pictures



3. Nebula NGC 2392
Posisi ketiga diduduki oleh Nebula NGC 2393 yang bernama Ekskimo karena kelihatan seperti sebuah wajah yang dikelilingi oleh tutup yang mirip rambut-rambut. Tutup ini adalah cincin yang berbentuk komet yang terbang dari bintang bintang berwarna. Ekskimo berjarak 5000 tahun cahaya dari bumi



Top 10 Hubble Space Pictures



4. Cat's Eye Nebula
Top 10 Hubble Space Pictures






5. The Hourglass Nebula
Berjarak 8,000 tahun cahaya dari bumi
Seperti diperas di tengah karena angin yang membentuknya lebih lemah di pusat nya



Top 10 Hubble Space Pictures



6. Cone Nebula.
Berjarak 2.5 tahun cahaya (yang setara dengan 23 juta trip pulang pergi ke bulan)
Top 10 Hubble Space Pictures



7. The Perfect Storm
Top 10 Hubble Space Pictures




8. Starry Night
Dinamai Starry Night karena mengigatkan para astronom dengan lukisan Van Gogh yang memiliki cahaya di sekitar bintang-bintang di bima sakti
Top 10 Hubble Space Pictures



9. The glowering eyes
The glowering eyes berjarak 114 juta tahun cahaya dan merupakan gabungan dari dua galaxy yang bernama NGC 2207 dan IC 2163
Top 10 Hubble Space Pictures



10. The Trifid Nebula. A 'stellar nursery'
berjarak 9,000 tahun cahaya dari bumi dan merupakan tempat dimana bintang-bintang baru, it is where new stars are being born.



Top 10  Hubble Space Pictures

5 hal jika kita berada di bulan

1) Langit hitam dan tidak ada warna-warni seperti saat matahari terbenam karena kita membutuhkan atmosfer untuk menyebarkan cahaya supaya dapat melihat warna-warninya.


2) Tak ada suara karena suara membutuhkan udara agar bisa terdengar


3) Bumi terlihat seperti sebuah bola raksasa berwarna biru


4) Gravitasi bulan hanya seperenam gravitasi bumi. Jika berat kita di bumi 36 kg, maka berat kita di bulan akan sama dengan seekor anjing kecil


5) Di bulan, kita bisa melempar sebuah bola lebih jauh, melompat lebih tinggi, dan merasa seakan-akan kita melakukan lompat jauh melayang pada setiap langkah! Setiap kali kita memukul bola kasti misalnya, bolanya akan terbang jauh sampai tak terlihat


6) Di bulan, kita akan menjadi lebih tinggi. Di bumi, gravitasi menekan tulang-tulang di punggung kita, sehingga menyatu sangat kuat. Namun di bulan, gravitasi yang lebih rendah membuat tulang-tulang punggung kita tidak terkumpul terlalu padat. Ruang eksta memberi kita tinggi ekstra.

10 fakta tentang hidup di ruang angkasa

1. Satu hari mengalami 17x matahari terbit

Matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit di orbit , sehingga sangat sulit untuk tidur nyenyak karena tidak adanya hari normal / siklus malam. Untuk mengatasi ini, administrator ISS mengatur jadwal astronot untuk menjaga agar kegiatan mereka sesuai. Jam onboard ISS diset ke Greenwich Mean Time (GMT). Untuk menjaga astronot tetap pada jadwalnya, Mission Control melakukan panggilan saat bangun tidur. Untuk mengisi waktu Mereka biasanya memainkan musik dan kegiatan sejenisnya


2. Kamu Akan Tumbuh lebih tinggi

Tanpa gaya tekan gravitasi, tulang belakang kamu berkembang dan kamu tumbuh lebih tinggi, biasanya antara 5cm dan 8cm. Sayangnya, tinggi ekstra dapat membawa komplikasi, yang dapat mencakup masalah sakit punggung dan saraf.


3. Berhenti Mendengkur

Sebuah studi 2001 menunjukkan bahwa astronot yang mendengkur di Bumi tertidur diam di ruang angkasa. Itu karena gravitasi memainkan peran yang dominan dalam generasi apneas, hypopneas, dan mendengkur. NASA bahkan telah merekam aktivitas awak kapal yang sering mendengkur , tetapi efek gravitasi nol muncul untuk mengurangi mendengkur.


4. Beberapa makanan dan bumbu membutuhkan penambahan air untuk dimakan

Dalam pesawat, garam dan merica tersedia tetapi hanya dalam bentuk cair. Hal ini karena astronot tidak menaburkan garam dan merica pada makanan mereka di ruang angkasa. Garam dan merica hanya akan mengambang. Sangat berbahaya karena bisa menyumbat ventilasi udara, mencemari peralatan atau terjebak dalam mulut, mata atau hidung astronot.


5. Astronot terlama yang tinggal di pesawat selama 438 hari

Rekor untuk misi terlama dipegang oleh kosmonot Rusia Valeri Polyakov, yang menyelesaikan 438 hari (atau 14 bulan) perjalanan dinas di dalam stasiun ruang angkasa Mir pada tahun 1995


6. Hanya 3 orang yang pernah meninggal di pesawat antariksa

Para awak dari Soyuz 11, Georgi Dobrovolski, Viktor Patsayev dan Vladislav Volkov, tewas setelah undocking dari stasiun ruang angkasa Salyut 1 setelah tinggal tiga minggu.


7. Hampir setiap astronot mengalami space sickness

Dengan tidak adanya gravitasi, sinyal dari sistem vestibulary dan reseptor tekanan menjadi kacau. Efeknya biasanya menyebabkan disorientasi pada tubuh: banyak astronot tiba-tiba merasa diri mereka seperti terbalik, atau bahkan mengalami kesulitan dalam penginderaan lokasi lengan dan kaki mereka sendiri. disorientasi ini adalah penyebab utama dari apa yang disebut Space Adaptasi Syndrome


8. Hal yang paling sulit adalah untuk Adaptasi ketika kamu kembali dari ruang angkasa

Ketika mereka kembali ke bumi, astronot harus beradaptasi kembali seperti pengalaman ketika mereka pertama kali ke ruang angkasa. Ada satu fase adaptasi yang agak lama untuk di biasakan, Beberapa kosmonot Rusia telah melaporkan bahwa beberapa bulan setelah penerbangan , mereka masih sesekali melepaskan cangkir atau benda lain di udara - dan bingung ketika jatuh ke lantai


9. Radiasi Cosmic membuat kamu melihat Silauan saat berkedip

Menatap keluar dari kapsul ruang mereka, astronot Apollo menyaksikan pemandangan yang manusia belum pernah lihat sebelumnya. Mereka melihat pemandangan bumi yang biru terang terhadap. Mereka melihat sisi jauh Bulan. Mereka juga melihat kilatan cahaya aneh di dalam bola mata mereka!


10. Kamu mungkin harus mengambil spons mandi untuk kebersihan diri

Sementara stasiun seperti Skylab dan Mir telah dilengkapi dengan pancuran,Banyak astronot mengganti spons mandi dengan menggunakan waslap atau handuk basah. Hal ini akan mengurangi jumlah air yang dikonsumsi. Setiap astronot juga akan memiliki kit kebersihan diri dengan sikat gigi, pasta gigi, shampoo, pisau cukur dan perlengkapan mandi dasar lainnya.

5 keunikan planet yupiter

1. Tercepat Mengitari Orbit
Selain besar, Jupiter juga merupakat planet tercepat dalam mengitari orbit. Hanya butuh sekitar sepuluh jam untuk menyelesaikan satu rotasi. Kecepatan rotasi memberi kontribusi kuat pada bidang magnetik planet bersama radiasi yang mengelilinginya.
Orbit Jupiter (sumber gambar : springerimages.com)

2. Planet Bercincin
Terdapat cincin yang mengitari Jupiter. Cincin utama debu yang tertinggal dari Meteoroid saat bertabrakan dengan empat bulan (Thebe, Metis, Adrastea dan Almathea). Para Ilmuwan baru-baru ini menemukan cincin samara menyerupai bentuk donat dengan nama halo cincin.
Cincin Jupiter (sumber gambar : spatialreasoning.net)

3. Terdapat Badai
Badai yang terjadi di Jupiter memiliki beberapa kesamaan dengan badai di Bumi. Badai di Jupiter tidak berlangsung lama, rata-rata 3-4 hari. Namun badai besar kuat bisa terjadi akibat debu yang membuat udara basah naik ke bagian atas troposfer yang berubah menjadi awan termasuk petir. Badai kuat di Jupiter jauh lebih besar dari pada di Bumi. Badai besar dialami di Jupiter setiap 15-17 tahun sekali.
Ilustrasi Badai di Jupiter (sumber gambar : black-cat-studios.com)

4. Pemilik Bulan Terbanyak
Sejauh ini, Jupiter memiliki 63 bulan, 4 bulan besar yang disebut Galilea ditemukan pada 1610 oleh Galileo Galilei. Bulan tersebut adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Ganymede adalah bulan terbesar berukuran 3.270 mil. Yang menarik adalah Io yang berisi gunung berapi, danau lava dan kaldera besar. Gunung di Io bisa mencapai ketinggian 52.000 kaki atau 16 kilometer.
Bulan Jupiter (sumber gambar : unit5.org)

5. Terdapat Titik Merah Besar
Pada tahun 1665, astronim Giovanni Cassini pertama kali mengidentifikasi adanya titik merah besar di Jupiter. Terlihat seperti badai raksasa dengan ukuran 40.000 Km. Namun saat ini ukurannya hanya setengah dari ukuran semula. Planet ini terdiri dari hidrogen padat, air, nitrogen, helium. Kencangnya angin dan ion menyebabkan badai dengan petir (mirip titik merah besar)

merkurius planet terdekat di matahari

Merkurius adalah planet di terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius),
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan “bintang air”. Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), “bintang dari yang panas” (“yang panas” maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.

revolusi matahri

Selain melakukan rotasi, bumi juga bergerak mengelilingi matahari atau revolusi bumi. Arah revolusi bumi jika dilihat dari utara, berarah negatif yaitu berlawanan arah jarum jam. Lintasan revolusi berbentuk elips, sehingga suatu saat terjadi jarak terjauh antara bumi dan matahari, yang dinamakan apogea, dan suatu saat juga akan terjadi jarak terdekat antara bumi dan matahari yang dinamakan perigea. Lintasan revolusi bumi membentuk bidang edar yang dinamakan ekliptika. Bidang ekliptika membentuk sudut 66,5o dengan poros bumi.

Lama revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau 365¼ hari. Rentang waktu revolusi bumi ini digunakan untuk menghitung waktu satu tahun yang dianggap 365 hari. Untuk mencocokkan dengan waktu revolusi, maka setiap 4 tahun sekali ditambah satu hari di bulan Februari. Tahun yang memiliki 366 hari ini dinamakan tahun kabisat, contohnya adalah tahun 2004, 2008, 2012, dst.
Beberapa gejala alam yang diakibatkan oleh revolusi bumi yaitu :
  1. Peredaran semu matahari
Matahari sebagai bintang sebenarnya tidak bergerak (diam), namun dilihat dari bumi matahari bergerak dari timur ke barat setiap hari. Selain itu, matahari juga bergerak kea rah utara dan selatan secara periodic setiap tahun. Pergerakan matahari dilihat oleh manusia ini dinamakan peredaran semu matahari.
Akibat kemiringan poros bumi, matahari seakan-akan bergerak ke arah utara dan selatan, yaitu mencapai 23,5o LU dan 23,5o LS. Peristiwa ini secara periodic terjadi dalam satu tahun.
  • Pada tanggal 21 Maret, matahari tepat berada di garis khatulistiwa.
  • Pada tanggal 21 Juni matahari mencapai 23,5o LU.
  • Pada tanggal 23 September, matahari berada di garis khatulistiwa
  • Pada tanggal 22 Desember, matahari berada di 23,5o LS
2. Pergantian musim
Peredaran semu matahari menyebabkan terjadinya perubahan musim di wilayah lintang 23,5o sampai ke kutub. Ini akibat dari intensitas sinar matahari yang menyinari wilayah tersebut. Pada sekitar bulan Juni, matahari berada di lintang utara menyebabkan sinar matahari di daerah kutub utara berlebihan, sehingga menyebabkan terjadinya musim panas. Sebaliknya di kutub selatan akan kekurangan sinar matahari, sehingga menyebabkan musim dingin.
Kemudian sekitar bulan Desember, matahari yang berada di kutub selatan akan mengakibatkan wilayah kutub selatan mengalami musim panas. Sedangkan wilayah kutub utara akan mengalami musin dingin.
Perubahan musim panas ke musim dingin akan terjadi musim gugur, yaitu saat tumbuhan (pepohonan) akan merontokkan daun-daunnya. Sedangkan setelah musim dingin menuju ke musim panas, terjadi musim semi, yaitu musim tumbuhan dan bunga bertunas kembali.
3. Perbedaan panjang siang dan malam
Pada saat musim dingin, malam akan lebih panjang dibanding siang. Hal ini karena cahaya matahari yang didapat hanya sedikit. Sedangkan pada musim panas, siang akan lebih panjang dibanding malam.

sejarah komet halley

DALAM setiap abad ada banyak komet ditemukan, hadir dengan cahaya yang lebih terang dan spektakuler. Namun, dari sekian banyak komet yang pernah tercatat dalam sejarah kehidupan umat manusia, hanya komet Halley yang melegenda, paling sering diingat, dan dibicarakan orang. Ya, Halley, komet periode pendek yang melakukan “penampakan” setiap 75 atau 76 tahun sekali. Hanya saja, sebelum abad ke-17, komet tersebut tidak dikenali sebagai objek yang sama saat ia muncul pada periode kemunculan berikutnya. Berkat jasa Edmond Halley-lah kita kemudian mengetahui perilaku kemunculan komet tersebut.
Edmond Halley, astronom dan matematikawan Inggris, adalah orang pertama yang mempelajari komet tersebut dan kemudian percaya bahwa komet tersebut adalah komet periodik, yang datang tiap beberapa tahun. Ia melakukan pengamatan terhadap komet tersebut pada tahun 1682. Setelah yakin bahwa objek yang diamati memiliki kesamaan dengan dua komet yang diamati Petrus Apianus pada tahun 1531 dan yang diamati Johannes Kepler di Praha pada 1607, Halley kemudian berkesimpulan bahwa tiga komet tersebut adalah objek yang sama dan akan selalu muncul tiap 76 tahun

Bakat luar biasa Halley sudah terlihat sejak ia masih kanak-kanak. Halley lahir tanggal 8 November 1656, dari sebuah keluarga kaya raya di Haggerston, Shoredith, dekat London, Inggris. Ayahnya, yang bernama sama dengannya, Edmond Halley, adalah seorang pengusaha pembuat sabun dan menjual produknya ke seluruh Eropa. Namun, pada saat Halley berusia 10 tahun, ayahnya jatuh bangkrut menyusul terjadinya kebakaran besar yang menghanguskan harta benda milik mereka. Meski demikian, sang ayah tetap berusaha memberi pendidikan terbaik kepada anaknya dengan menyekolahkan Halley ke sekolah pilihan, St. Paul. Saat di sekolah inilah Halley memperlihatkan bakatnya yang luar biasa, memiliki kemampuan sama hebatnya untuk musik klasik dan matematika, mengobservasi perubahan dalam variasi kompas dan mempelajari benda-benda antariksa.

komet halleyPada usianya 17 tahun, Halley masuk ke Queen’s College Oxford (1673). Ketika masuk, Halley seolah sudah mempersiapkan diri sebagai seorang pakar astronomi dengan sejumlah peralatan yang memadai yang dibeli oleh ayahnya. Ia mulai bekerja dengan John Flamsteed pada 1675, seorang astronom Royal Society London, yang membantunya dengan berbagai pengamatan. Dalam kertas kerjanya yang dipublikasikan di the Philosophical Transaction of the Royal Society pada 1675, John Flamsteed memperkenalkan Edmon Halley, seorang anak muda penuh bakat dari Oxford, yang hadir pada berbagai pengamatan dan membantu Flamsteed secara hati-hati dalam banyak kegiatan pengamatan.

Halley membuat pengamatan penting di Oxford, termasuk terjadinya gerhana Mars oleh Bulan pada 21 Agustus 1676 yang dipublikasikan di Philosophical Transactions of the Royal Society. Namun, ia menghentikan pendidikan pada November 1676 dan berlayar ke Pulau St. Helena, wilayah di sebelah selatan ekuator. Kepergiannya ke St. Elena tampaknya terkait dengan pembukaan Royal Observatory di Greenwich pada tahun 1675. Saat itu, Flamsteed mendapat tugas melakukan pemetaan mengenai bintang-bintang di bumi belahan selatan dan Halley diputuskan melengkapi program tersebut dengan tugas yang harusnya dikerjakan John Flamsteed.

Sayangnya, tugas tersebut tidak didukung pendanaan yang memadai. Halley hanya mendapat dukungan dari sang ayah dan dari sedikit orang yang disurati oleh Raja Charles II di East India Company agar mebantu Halley dan koleganya di St. Elena. Orang penting lainnya yang mendukung Halley adalah Brouncker, Presiden the Royal Society dan Jonas Moore yang sangat berpengaruh dalam pendirian the Royal Observatory di Greenwich. Meski menghadapi berbagai kendala selama di St. Elena, namun setelah bekerja selama 18 bulan Halley berhasil menyusun daftar 341 bintang di belahan selatan ekuator dan menemukan gugusan bintang pada rasi Centaurus.

Halley kembali ke Inggris pada 1678 dan memublikasikan daftar bintang di bumi belahan selatan. Meski tidak menamatkan sekolahnya di Oxford, Halley mampu membawa dirinya dalam reputasi sebagai salah satu astronom berpengaruh. Berbagai penghargaan pun dengan cepat datang padanya. Bahkan ia bisa lulus di Universitas Oxford pada 3 Desember 1678 tanpa harus melewati ujian. Ia lulus atas maklumat dan perintah dari Raja Charles II. Ia juga terpilih menjadi anggota Royal Society pada 30 November 1678, pada usia 22 tahun sehingga menjadikannya sebagai anggota termuda. Pada tahun 1720 Halley berhasil menggantikan John Flamsteed sebagai astronom Royal Society, satu posisi ia pegang hingga kematiannya.